Suatu hari ketika tangisan bayi terdengar, siapakah yang paling
bahagia pertama kali? Ya, mereka adalah kedua orang tua dari bayi itu.
Kemudian mereka akan merawat bayi tersebut dengan penuh kasih sayang.
Membesarkannya dengan penuh rasa cinta, bahkan rela berkorban agar
anaknya dapat terus bertahan hidup dan bahagia. Memang seperti itulah
perhatian orang tua kepada anaknya, terkhusus sang ibu.
Dari Abu Hurairah, ada seorang yang bertanya, “Ya, Rasulullah
siapakah orang yang paling berhak kuperlakukan dengan baik?” Nabi
bersabda, “Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian bapakmu,
kemudian kerabat yang dekat dan yang dekat.” (HR Muslim no 6665)
Jadi seorang anak harus membalas kebaikan kedua orang tuanya, yaitu
dengan berbakti kepada mereka berdua. Seorang anak tidak akan mampu
membalas kebaikan kedua orang tuanya meskipun ia bersungguh-sungguh
berbuat baik kepada mereka berdua. Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wa sallam
bersabda yang artinya, “Seorang anak tidak akan dapat membalas jasa
kedua orang tuanya, kecuali ia dapati (orang tua) nya sebagai seorang
hamba sahaya, lalu ia membelinya kemudian memerdekakannya.” (HR. Muslim)
Berbakti kepada orang tua adalah amal shalih yang sangat agung,
bahkan lebih utama dibandingkan jihad di jalan Allah. Dari Ibnu Mas’ud
ia berkata, ‘Aku bertanya kepada Nabi Shallalahu ‘alaihi wa sallam,
Amalan apakah yang paling dicintai Allah?’ Beliau menjawab, “Mendirikan
shalat tepat pada waktunya.” ‘Kemudian apa?’ Tanyaku. Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya, ‘Kemudian apa?’ Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Di antara cara berbakti kepada orang tua
[1] Mendoakan keduanya dan memohonkan ampun bagi mereka
Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan ucapkanlah, ‘Wahai
Rabbku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku pada waktu aku kecil.’” (QS. Al-Israa’: 24) Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk senantiasa berdoa kepada kedua orang tua, dengan memohonkan rahmat dan ampunan dari Allah Ta’ala.
[2] Merendahkan diri di hadapan mereka
Hal ini merupakan sebagai wujud sikap tawadhu’ seorang anak terhadap kedua orang tuanya dan rasa kasih sayang seorang anak. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang.” (QS. Al-Israa’: 24)
[3] Menyambung kekerabatan
Di antara cara kita berbakti kepada orang tua adalah dengan
menyambung kekerabatan selama keduanya masih hidup, dan setelah salah
satu atau keduanya telah meninggal. Dan yang paling baik adalah
menyambung kekerabatan dengan kawan ayahnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda yang artinya, “Sesungguhnya (salah satu) kebaikan yang paling
baik (berkaitan dengan orang tua) adalah seorang anak menyambung
hubungan (silaturahmi) dengan kawan dekat ayahnya.” (HR. Muslim)
Teladan ulama salaf dalam berbakti kepada orang tua
Dari Muhammad bin Sirin diriwayatkan bahwa ia bercerita, “Pada masa
kekhalifahan Utsman bin ‘Affan, harga sebatang kurma mencapai seribu
dirham. Maka Usamah (bin Zaid) mengambil dan menebang sebatang pokok
kurma dan mencabut umbutnya (yakni bagian di ujung pokok kurma berwarna
putih, berlemak, berbentuk seperti punuk onta biasa dimakan bersama
madu, pent.), lalu diberikan kepada ibunya untuk dimakan. Orang-orang
bertanya, “Apa yang menyebabkan engkau melakukan hal itu, padahal engkau
tahu bahwa pokok kurma ini harganya mencapai seribu dirham?” Beliau
menjawab, “Ibuku menghendakinnya. Setiap ibuku menginginkan sesuatu yang
mampu kudapatkan, aku pasti memberikannya.”
[1]
Dari Hisyam bin Hassan, dari Hafshah binti Sirin diriwayatkan bahwa
ia menceritakan, ‘Apabila Muhammad (bin Sirin) menemui ibunya, ia tidak
pernah berbicara kepadanya dengan suara keras, demi menghormati ibunya.”[2]
Lihatlah akhlak ulama terdahulu kepada kedua orang tua, ia tidak
bersuara keras jika di depan orang tuanya. Sebagaiman Allah perintahkan
kepada kita agar berkata-kata yang baik kepada orang tua. Allah Ta’ala
berfirman yang artinya, “Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya samapai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah
sekali-kali kamu mengatakan kepada kedua orang tuamu perkataan ‘ah’,
dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah keduanya
perkataan yang mulia.” (QS. Al-Israa’: 23)
Semoga Allah senantiasa menjaga kita semua dan memudahkan kita agar
dapat berbakti kepada orang tua. Jangan sia-siakan amalan shalih ini
sementara kedua orang tua kita masih ada.
Sumber : Belajar Sunnah
Share
Berbakti Kepada Orang Tua
Posted by
emontok
Monday, October 22, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment