Bagi sebagian anak, bermain komputer sudah merupakan suatu kegiatan
yang dianggap lumrah pada saat ini. Entah itu hanya sekedar bermain game
secara offline hingga berselancar di dunia maya (online). Namun
tampaknya di era teknologi seperti saat ini, komputer lebih difungsikan
sebagai perangkat pendukung jaringan internet. Meskipun sudah bertebaran
produk-produk gadget saingan yang mampu menjelajah internet semacam
ponsel, iPad,
hingga tablet, namun PC (Personal Computer) sepertinya masih menjadi
media idola bagi para orang tua ketika tengah mengajari anaknya mengenal
teknologi canggih seperti komputer. Pasalnya PC tidak mudah
disembunyikan dari pengawasan orang tua, serta memiliki proteksi yang
lebih kuat dengan fitur-fitur keamanan yang lebih lengkap.
Internet pun sudah tidak menjadi barang mewah seperti sepuluh tahun
yang lalu dimana internet masih awam bagi kebanyakan orang. Harganya pun
kini sudah terjangkau dengan beragam promosi dari para pihak vendor
jaringan. Selain itu, tidak ada salahnya bila kita mengenalkan teknologi
generasi masa depan ini kepada anak-anak kita sejak dini agar mereka
tidak gaptek (gagap teknologi) di kemudian hari. Banyak sisi positif
yang bisa diperoleh untuk anak-anak kita, mulai dari memanfaatkan
internet dalam mencari bahan referensi untuk mengerjakan tugas dari
sekolah, mempererat persahabatan dengan teman sebaya lewat media
sosialisasi, hingga sekedar mengisi waktu luang dengan bermain game
online.
Namun demikian dibalik kemudahan tersebut, internet juga memiliki
peluang negatif yang bisa dibilang sama besarnya. Semakin berkembangnya
teknologi canggih membuat orang tua patut meningkatkan kewaspadaan dalam
menyeleksi beragam informasi untuk anak-anaknya. Tidak semua konten
yang beredar di internet layak dikonsumsi anak-anak di bawah umur.
Tentunya kita sebagai orang tua, tidak ingin kecolongan selama
memberikan pendidikan dan pengarahan kepada anak-anak kita. Dalam
artikel ini akan diuraikan beberapa tips untuk menerapkan pola
berinternet yang sehat bagi anak-anak kita di rumah:
- Ketika kita akan memperkenalkan dunia internet pada anak-anak kita, langkah awal yang patut dipertimbangkan adalah memposisikan dari segi usia. Hal ini dianggap paling penting dibandingkan dengan jumlah frekuensi pelajaran yang kita berikan. Ketika anak-anak Anda baru menginjak usia antara 3 hingga 5 tahun, Anda dapat mengetahui seberapa jauh minatnya terhadap suatu hal, lalu kemudian menuntunnya untuk menumbuhkan hasrat dan keinginan anak tersebut lewat beberapa situs internet yang sesuai. Kebanyakan di usia balita seperti saat ini, anak-anak cenderung menyukai gambar-gambar berwarna disertai tokoh-tokoh kartun yang sering dilihatnya melalui program acara televisi kesayangannya. Anda bisa mencarikannya lewat situs pencari misalnya, lalu kemudian mencetak gambar tersebut untuk dipajang di dinding kamarnya. Atau Anda juga bisa mengunjungi web yang menyediakan komik ataupun cerita dongeng, baik secara online maupun yang bisa diunduh. Selanjutnya pada usia 5 hingga 7 tahun, biasanya sifat dasar si anak tersebut adalah serba ingin tahu dan memiliki hasrat untuk melakukan semacam eksplorasi sendiri. Dengan demikian, pada masa usia tersebut pengawasan selektif dari orang tua mulai sangat diperlukan untuk memberikan arahan dan bimbingan dasar sebelum ia benar-benar siap mengenal banyak hal di dunia maya. Namun ingat, Anda tidak perlu membatasi kreatifitasnya dalam mencari informasi yang ingin diketahuinya, asalkan Anda tetap menuntunnya ke arah yang tepat. Larangan justru akan semakin membuat anak-anak Anda penasaran sehingga besar kemungkinan akan berusaha mencuri kesempatan di saat kita lengah.
- Dalam menerapkan internet sehat untuk anak Anda hendaknya Anda membuat suatu peraturan atau perjanjian sebelum Anda memberi akses Internet kepada anak Anda. Hal ini merupakan langkah awal yang bijaksana demi menjaga keamanan anak Anda ketika memasuki dunia maya. Pastikan bahwa ketika si buah hati tengah asyik menjelajah sebuah situs harus tetap di bawah pengawasan dan bimbingan Anda sebagai orangtua. Buatlah perjanjian dengannya, seperti memberi izin untuk mengakses internet apabila ada orangtua ataupun pengasuh yang mendampinginya, tidak boleh sembarangan membuka situs ataupun program yang berbahaya (Anda dapat memberikan alasan kepada anak Anda bahwa bahwa jika ia membukanya maka akan merusak komputer kesayangannya). Selain itu pastikan pada anak Anda bahwa ia tidak boleh mudah percaya dengan orang yang baru dikenal, terlebih bila ia diminta untuk memberikan data-data yang sifatnya pribadi kepada orang asing tersebut.
- Berikan proteksi secara tidak langsung kepada anak Anda, dalam hal ini termasuk memasang software khusus untuk memblokir situs-situs yang mengandung konten berbahaya dan tidak relevan bagi anak-anak seusianya. Contoh dari software yang dapat Anda gunakan yaitu Webroot Anti-Spyware, Naomi, Netdog, serta software buatan lokal PERISAI. Dan yang paling penting, usahakan untuk selalu menjaga komunikasi yang bersifat terbuka dan positif dengan anak-anak Anda. Tanggapi setiap pernyataan dan rasa ingin tahu seorang anak tentang apa yang biasa dilihatnya dan ingin diketahuinya. Lewat pendekatan yang tepat, niscaya anak Anda akan dapat mengerti dan memahami segala hal yang kelak akan menjadi pedoman hidupnya di masa yang akan datang.
Sumber : informasitips.com Share
0 comments:
Post a Comment